Sabtu, 31 Mei 2014

Prinsip Kerja Relay

Setelah sebelumnya kita membahas Relay dan Relay TDR sekarang kita akan membahas prinsip kerja dari relay tersebut.

Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus  listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi
(solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka.Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC). Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik.
 
Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut :
  • Alat yang menggunakangaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka) kontak saklar.
  • Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik.
Dalam pemakaiannya biasanya relay yang digerakkan dengan arus DC dilengkapi dengan sebuah dioda yang di-paralel dengan lilitannya dan dipasang terbaik yaitu anoda pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini bertujuan untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di sekitarnya.
 Konfigurasi dari kontak-kontak relay ada tiga jenis, yaitu:
  • Normally Open (NO), apabila kontak-kontak tertutup saat relay dicatu
  • Normally Closed (NC), apabila kontak-kontak terbuka saat relay dicatu
  • Change Over (CO), relay mempunyai kontak tengah yang normal tertutup, tetapi ketika relay dicatu kontak tengah tersebut akan membuat hubungan dengan kontak-kontak yang lain.



Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta kekuatan relay men-switch arus/tegangan. Biasanya ukurannya tertera pada body relay. Misalnya relay 12VDC/4 A 220V, artinya tegangan yang diperlukan sebagai pengontrolnya adalah 12Volt DC dan mampu men-switch arus listrik (maksimal) sebesar 4 ampere pada tegangan 220 Volt. Sebaiknya relay difungsikan 80% saja dari kemampuan maksimalnya agar aman, lebih rendah lagi lebih aman.Relay jenis lain ada yang namanya reedswitch atau relay lidi. Relay jenis ini berupa batang kontak terbuat dari besi pada tabung kaca kecil yang dililitin kawat. Pada saat lilitan kawat dialiri arus, kontak besi tersebut akan menjadi magnet dan saling menempel sehingga menjadi saklar yang on. Ketika arus pada lilitan dihentikan medan magnet hilang dan kontak kembali terbuka (off).

Prinsip Kerja Relay
Relay terdiri dari Coil & Contact
coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contactadalah  sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik dicoil.  Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan  Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close).  Secara sederhana berikut ini prinsip kerja darir elay : ketikaCoil mendapat energi  listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup

RELAY

RELAY

RELAY

  • Relay adalah suatu komponen yang dapat mengimpletasikan logika switching
  • Relay yang paling sederhana adalah relay elektromagnetis.
  • Elektromagnetis yaitu alat yang mengunakan gaya elektromagnet untuk membuka dan menutup kontak saklar ,saklar yang digerakkan secara mekanis oleh gaya/energi listrik

Secara umum relay digunakan untuk memenuhi fungsi-fungsi sebagai berikut:

  • Remot control:dapat menyalakan atau mematikan alat dari jarak jauh
  • Penguat daya:menguatkan arus atau tegangan contohnya pada starting relay pada mesin mobil.
  • pengatur logika kontrol suatu sistem

Macam-macam relay berdasarkan jumlah pole dan throw:
pole yaitu banyaknya kontak yang dimiliki relay
throw yaitu banyaknya kondisi yang dimiliki relay



  • SPST(Single Pole Single Throw)
  • SPDT(Single Pole Double Throw)
  • DPST(Double Pole Single Throw)
  • DPDT(Double Pole Double Throw)
  • 3PDT(Three Pole Double Throw)
  • 4PDT(Four Pole Double Throw)
Simbol-simbol relay sesuai dengan banyaknya pole dan thow

Jenis-jenis relay lainnya:

  • Timing relay adalah jenis relay yang khusus.cara kerjanya:jika coil dari timing on maka beberapa detik kemudian baru kontak relay akan on/off
  • Latching relay adalah jenis relay yang digunakan untuk mempertahankan kondisi aktif input sekalipun input sebenarnya sudah mati.cara kerjanya:jika latch coil diaktifkan ia tidak akan bisa dimatikan kecuali unlatch coil diaktifkan
Jenis-jenis relay Berdasarkan  jenis arusnya:

  • Relay arus DC
  • Relay arus AC

Relay Penunda Waktu / Time Delay Relay (TDR)

TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor terutama instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis.

Peralatan kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal Over Load Relay, dan lain-lain.

Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mengatur waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah sistem bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu.

Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja menggunakan induksi motor dan menggunakan rangkaian elektronik.

Timer yang bekerja dengan prinsip induksi motor akan bekerja bila motor mendapat tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis dan menarik serta menutup kontak secara mekanis dalam jangka waktu tertentu.

Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik, terdiri dari rangkaian R dan C yang dihubungkan seri atau paralel. Bila tegangan sinyal telah mengisi penuh kapasitor, maka relay akan terhubung. Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan besarnya pengisian kapasitor.

Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan (Coil) dan bagian outputnya sebagai kontak NO atau NC.

Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus. Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara otomatis timer akan mengunci dan membuat kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO.


Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya merupakan kaki coil sebagai contoh pada gambar di atas adalah TDR type H3BA dengan 8 kaki yaitu kaki 2 dan 7 adalah kaki coil, sedangkan kaki yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC dengan kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung dari jenis relay timernya.

Jumat, 30 Mei 2014

FUNGSI DAN CARA KERJA SAKLAR


Saklar atau switch adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus listrik. Dalam rangkaian elektronika dan rangkaian listrik saklar berfungsi sebagai pemutus dan penghubung arus listrik. Ketika kondisi saklar off (open circuit) maka arus listrik yang tadinya mengalir melalui saklar akan terputus, demikian juga sebaliknya yakni jika kondisi saklar on (close circuit) maka arus listrik akan kembali mengalir melewati saklar tersebut.

Fungsi saklar listrik dan saklar elektronik sebenarnya sama saja, perbedaannya terletak pada spesifikasi saklar. Saklar listrik umumnya mempunyai batas maksimal arus yang lebih besar sedangkan saklar elektronik hanya digunakan untuk arus lemah sehingga batas maksimal arus listrik yang diperblehkan lebih kecil dan bentuk fisiknya pun reltif lebih kecil.

Banyak sekali jenis saklar elektronik yang dapat ditemukan di pasaran dengan berbagai bentuk fisik, ukuran, dan fungsi. Saklar-saklar tersebut sebagian bisa digerakan secara manual oleh manusia dan sebagian lagi dapat bekerjaa secara otomatis.



Jenis, Simbol, dan Contoh Bentik Fisik Saklar


JENIS SAKLAR (SWITCH) SIMBOL SAKLAR CONTOH FISIK

SPST
Saklar On-Off sederhana
Simbol Saklar SPST
Saklar SPST
Saklar Push-On
Kedua terminal akan terhubung selama ditekan
Simbol Saklar Push-On

Saklar Push-On
Saklar Push-Off
Kedua terminal akan terputus selama ditekan
Simbol Saklar Push-Off

Saklar Push-Off
Saklar SPDT
Terminal sentral (COM) akan terhubung ke salah satu terminal dan akan terputus ke terminal lainnnya dalam satu kondisi.
Simbol Saklar SPDT

Saklar SPDT
Saklar DPST
Dalam kondisi On ("1") dua terminal sentral akan terhubung ke terminal pasangannya dan akan terputus ketika kondisi Off ("0")
Simbol Saklar DPST

Saklar DPST
Saklar DPDT
Dua terminal sentral akan terhubung ke salah satu terminal pasangannya dan teputus ke terminal pasangannya yang lain dalam satu kondisi.
Simbol Saklar DPDT

Saklar DPDT


1. Saklar On-Off:
Saklar jenis ini mempunyai dua kondisi yaitu on (terhubung) dan off (terputus). Saklar jenis ini sering digunakan pada lampu penerangan rumah


2.Saklar Normaly On atau Normaly Close
Kondisi awal saklar ini adalah On (terhubung) tetapi jika ditekan, digeser, atau, digerakkan secara manual, maka kontaktor saklar akan berubaha menjadi Off (terputus). Saklar jenis ini adalah bagian dari saklar On-Off

3. Saklar Normaly Off atau Normaly Open
Kodisi awal saklar ini adalah Off (terputus) dan akan berubah menjadi On (terhubung) jika diaktifkan dengan cara ditekan, digeser, atau digerakkan secara manual.
 Saklar ini juga merupakan bagian dari saklar On-Off


4. Saklar Push-On
Kondisi awal saklar ini adalah Off dan akan berubah menjadi On hanya ketika ditekan. Jika dilepas, maka saklar akan kembali ke posisi Off. Saklar jenis ini dapat ditemukan pada bel rumah atau bel cerdas cermat.


5. Saklar Push-Off
Kondisi awal dari saklar ini adalah On dan hanya akan berubah kondisi (menjadi Off) apabila saklar ditekan. Kontaktor saklar akan kembali On ketika saklar dilepas. Saklar jenis ini dapat ditemukan di industri-industri untuk mengontrol relay atau contactor.



Keterangan:

1.   On : Posisi Terhubung
2.   Off : Posisi Tidak Terhubung
3.   Push : Tekan
4.   Pole : Jumlah kontaktor
5.   Throw : Jumlah Posisi Konduktor (yang terhubung)
6.   Open : Terbuka (Posisi Off)
7.   Close : Tertutup (Posisi On)
8.   Break : Off (Posisi Tidak terhubung)
9.   SPST (Single Pole Single Throw)
10.   SPDT (Single Pole Double Throw)
11.    SPXT (Single Pole X Trow) X=jumlah Throw, misalnya SP6T (Single Pole 16 Throw)
12.  DPST (Double Pole Single Throw)
13.   DPDT (Double Pole Double Throw)
14.   DPXT (Double Pole X Throw) x=jumlah Throw, misalnya DP4T  (Double Pole 4 Throw)
15.   Push Button Switch
16.   Push Break Switch




Simbol Saklar SPDT


Simbol Saklar SPDT, SPST, Push-On, dan Push-Off




Simbol Saklar DIP-Switch


Simbol DIP Switch



 
Simbol Saklar DPDT


Simbol Saklar DPDT 



Special Switches
Type  Switch Example
Push-Push Switch (e.g. SPST = ON-OFF) Ini terlihat seperti sebuah switch push tindakan sesaat, tetapi itu adalah standar on-off: mendorong satu kali untuk menghidupkan, mendorong lagi untuk mematikan. Ini disebut tindakan menempel Push-push switch, photograph © Rapid Electronics
Microswitch (usually SPDT = ON-ON) Microswitches dirancang untuk beralih sepenuhnya terbuka atau tertutup dalam bentuk gerakan kecil. Microswitches tersedia dengan tuas dan roller terpasang. Microswitch, photograph © Rapid Electronics
Keyswitch Sebuah switch yang dioperasikan  oleh kunci. Contoh yang ditampilkan adalah SPST Keyswitch, photograph © Rapid Electronics
Tilt Switch (SPST) Switch Tilt berisi cairan konduktif, saat dimiringkan jembatan kontak yang ada didalam komponen akan menutup saklar. Saklar ini dapat digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi posisi obyek (kemiringan). Beberapa switch tilt ini mengandung merkuri yang beracun. Tilt switch, photograph © Rapid Electronics
Reed Switch (Biasanya tipe ini adalah SPST) Prinsip dasar kerja sensor ini sangatlah sederhana, yaitu apabila bagian permukaan dari sensor terkena medan magnet maka dua buah kontak plate tipis yang terdapat dibagian dalam sensor akan tertarik oleh medan magnet, sehingga kontak akan terhubung. Reed switches photograph © Rapid Electronics
DIP Switch (DIP = Dual In-line Parallel) Ini adalah satu set miniatur SPST on-off switch, contoh yang ditunjukkan memiliki 8 switch. Paket ini adalah ukuran yang sama sebagai standar DIL (Dual In-Line) sirkuit terpadu.
Jenis switch digunakan untuk membuat sirkuit, misalnya pengaturan kode remote control.
DIP switch, photograph © Rapid Electronics
Multi-pole Switch  berperilaku sebagai saklar dipencet-pencet, mendorong sekali untuk posisi pertama, mendorong lagi untuk posisi kedua dll Multi-pole switch, photograph © Rapid Electronics
Multi-way Switch Multi-switch (posisi saklar banyak) dengan saklar multi-kutub (set kontak banyak) dijelaskan pada gambar. Multi-way rotary switch, photograph © Rapid Electronics Multi-way rotary switch
Multi-way switch symbol
1-pole 4-way switch symbol



 sumber:








 


KODE DAN ARTI KABEL

KODE KABEL (MOMENKLATUR KABEL) MENURUT SPLN

Setelah kemaren kita membahas JENIS DAN KEGUNAAN KABEL sekarang kita akan membahas kode jenis kabel.
Dibawah ini adalah beberapa kode dari beberapa jenis kabel. Jenis atau tipe tipe kabel yang ada dipasaran tersebut memiliki arti sesuai dengan fungsi nya juga. Berikut ini pengertian kode nama jenis kabel atau Momenklatur Kabel Menurut SPLN :
Berikut ini arti dari huruf-huruf tersebut.



KODE
ARTI
N
Kabel standar atau penghantar berisolasi  dengan penghantar tembaga sebagai inti
A
Penghantar aluminium
Contoh: NAYY, NAYFGbY
A
Kabel berisolasi tunggal
Contoh: NYA, NGA, NYAF
A
Selubung perlindungan luar
Contoh: NKBA, NEKBA
AA
Dua lapisan selubung perlindungan luar
Contoh: NKZAA
B
Perisai pita baja
Contoh: NYBY
B
Selubung timah hitam (timbel)
Contoh: NYBUY
C
Kosentris penghantar tembaga
Contoh: NYCY

C
Selubung menghantar dibawah selubung luar
Contoh: NHSSHCöu

KODE
ARTI

CE
Penghantar kosentris pada masing-masing inti, dalam hal kabel berurat banyak
Contoh: NYCEY

CW
Penghantar kosentris pada masing-masing inti, yang dipasang secara berlawanan arah
Contoh: NYCWY
D
Spiral anti tekanan

E
Kabel dengan urat yang masing-masing berselubung logam
Contoh: NEKBA
F
Perisai kawat baja pipih
Contoh: NYFGbY
F
Penghantar kawat halus
Contoh: NYAF
FA
Kabel lampu
Contoh: NYFA, NYFAZ, NYAFD
fl
Pipih
Contoh: NYLHYfl, NYMHYfl
G
Spiral dari kawat baja pipih
Contoh: NYKRG
G
Selubung isolasi dari karet
Contoh: NGA
2G
Selubung isolasi dari karet tahan panas
Contoh: N2GAU

KODE
ARTI
Gb
Spiral dari pita baja
Contoh: NYFGbY
H
Pelindung medan elektromagnet
Contoh: NHKBA
H
Selubung luar dari karet
Contoh: NLH, NMH, NSHöu
HY
Selubung luar dari bahan buatan
Contoh: NYLHY, NYMHY

J
System J: dengan urat berwarna majemuk hijau kuning
Contoh: NYRGbY J 4x6 re
K
Selubung  dari timah hitam (timbel)
Contoh: NKA

KL
Selubung aluminium dengan permukaan licin
Contoh: NKLY

KWK
Selubung dari pita baja tembaga yang terpasangdan di las memanjang
Contoh: NKWK2Y
L
Perisai dari jalinan kawat baja bulat
Contoh: NTRLA
NI
Kabel bertekanan gas
Contoh: NIKLDEY
NO
Kabel bertekanan minyak
Contoh: NOKDEFOA
NP
Kabel dalam pipa bertekanan gas

KODE
ARTI

O
System O: urat berwarna majemuk tanpa hijau kuning
Contoh: NYYFGbY O 3x120 sm
O
Perisai terbuka dari kawat-kawat baja
Contoh: NKROA
PL
Kabel gantung
Contoh: NPL, NYPLYw

Q
Jalinan (braid) kawat-kawat baja berselubung seng (zinc coated)
Contoh: NYKQ
R
Perisai dari kawat baja bulat
Contoh: NYRGbY
RR
Dua lapisan perisai kawat baja bulat
Contoh: NKRRGbY
rd
Bulat
Contoh: NYLHYrd, NYMHYrd
re
Penghantar padat bulat
Contoh: NYRGbY 4x10 re
rm
Penghantar bulat kawat banyak
Contoh: NYFGbY 4x25 rm
S
Kabel khusus
Contoh: NSYA, NSYAF
S
Pelindung (shield) dari tembaga
Contoh: NYSY
SL
Kabellas
Contoh: NSLFFöu
se
Penghantar padat bentuk sector
Contoh: NAYFGbY 3x120 se

KODE
ARTI
sm
Penghantar kawat banyak bentuk sector
Contoh: NYFGbY 4x70 sm
T
Kawat gantung
Contoh: NYMT
W
Tahan cuaca
Contoh: NSYAW
w
Tahan panas
Contoh: NYFAw, NYFAZw
Y
Selubung isolasi dari PVC
NYA, NYM, NYY
Y
Selubung luar dari PVC
Contoh: NYY, NYFGbY                                                         

Z
Perisai dari kawat baja yang masing-masing mempunyai bentuk “Z”
Contoh: NKZAA
Z
Kabel dengan pengurangan beban tarik
Contoh: NYMZ
Z
Selubung logam dari pita seng
Contoh: NYRUZY